Click & Check it !

Senin, 09 September 2013

Konseling Humanistik

Konseling humanistik berakar dari aliran pemikiran humanistik dalam psikologi. Pemikiran humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. Permasalah ini dirangkum dalam lima postulat Psikologi Humanistik dari James Bugental (1964), sebagai berikut:
a. Manusia tidak bisa direduksi menjadi komponen-komponen.
b. Manusia memiliki konteks yang unik di dalam dirinya.
c. Kesadaran manusia menyertakan kesadaran akan diri dalam konteks orang lain.
d. Manusia mempunyai pilihan-pilihan dan tanggung jawab.
e. Manusia bersifat intensional, mereka mencari makna, nilai, dan memiliki kreativitas.
Pendekatan humanistik ini mempunyai akar pada pemikiran eksistensialisme dengan tokoh-tokohnya seperti Kierkegard, Nierkegaard, Nietzsche, Heidegger, dan Sartre. Konseling humanistik seringpula disebut konseling berpusat pada pribadi dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini memfokuskan perhatian pada potensi individu untuk secara aktif memilih dan membuat keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya.
Para konselor yang memakai Konseling berpusat pada pribadi membantu konseli untuk meningkatkan pemahaman diri melalui mengalami perasaan-perasaan mereka. Pendekatan konseling ini memandang manusia sebagai individu yang unik. Manusia merupakan seseorang yang ada, sadar dan waspada akan keberadaannya sendiri. Setiap orang menciptakan tujuannnya sendiri dengan segala kreatifitasnya, menyempurnakan esensi dan fakta eksistensinya. Manusia sebagai makhluk hidup yang dapat menentukan sendiri apa yang ia kerjakan dan yang tidak dia kerjakan, dan bebas untuk menjadi apa yang ia inginkan. Setiap orang bertanggung jawab atas segala tindakannya. Manusia tidak pernah statis, ia selalu menjadi sesuatu yang berbeda, oleh karena itu manusia mesti berani menghancurkan pola-pola lama dan mandiri menuju aktualisasi diri.
Setiap orang memiliki potensi kreatif dan bisa menjadi orang kreatif. Kreatifitas merupakan fungsi universal kemanusiaan yang mengarah pada seluruh bentuk self expression. Konseling humanistik berpandangan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik Karakteristik manusia adalah positif, ingin berkembang kearah yang lebih baik, konstruktif, realistik, and trustworthy (Rogers, 1980). Setiap pribadi adalah orang yang sadar, terarah dari dalam (inner directed) dan bergerak ke arah aktualisasi diri. Menurut Rogers, aktualisasi diri adalah dorongan yang paling menonjol dan memotivasi eksistensi dan mencakup tindakan yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More